Minggu, 15 Juli 2012


STRUKTUR PERAN KELUARGA



*      Teori dan Definisi Peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengn posisi social yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.






*      Peran Keluarga


Peran keluarga dapat dibagi dalam 2 kategori:

1.     Peran formal bersifat eksplisit;
Setiap kandungan struktur peran keluarga (peran sebagai ayah, ibu dst)
2.    Peran informal  bersifat implicit;
Biasanya tidak tampak kepermukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional keseimbangan dalam keluarga
*      Peran Formal
                I.      Peran parental dan perkawinan
              II.     Peran perkawinan dan tipe perkawinan
             III.   Tipe hubungan perkawinan

I.   Peran Parental dan Perkawinan
·    Nye dan Gecas (1976) mengidentifikasi enam peran dasar yang membentuk posisi social sebagai suami-ayah dan istri-ibu:
§  Peran sebagai provider
§  Peran sebagai pengatur rumah tangga
§  Peran perawaatan anak
§  Peran sosialisasi anak
§  Peran rekreasi
§  Peran persaudaraan (memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal)
§  Peran terapeutik
§  Peran seksual
II. Peran Perkawinan dan Tipe Perkawinan
·         Pentingnya hubungan suami/istri:
Kebutuhan bagi pasangan untuk memlihara suatu hubungan perkawinan yang kokoh
·  Memelihara suatu hubungan perkawinan yang memuaskan merupakan tugas perkembangan vital ari suatu keluarga
·         Dari hasil studi yang dilakukan pada 400 pasangan yang sudah kurang lebih 10 tahun menikah ditemukan bahwa perkawinan mereka bisa tetap stabil dengan berbagai kondisi yang berbeda2 sehingga dapat disimpulkan bahwa perkawinan yang ideal adalah dimana kebanyakan kebutuhan social dan mendalam dari seseorang dipenuhi oleh pasangannya.
III.           Tipe hubungan Perkawinan
a.    Hubungan pelengkap
b.    Hubungan simetris
c.    Hubungan paralel
a.  Hubungan Pelengkap
·   Salah satu pasangan menjadi tokoh penting, dominan dan menjadi pengambil keputusan yang lain menjadi pengikut setia
·     Terdapat sebuah elemen saling bergantung satu sama lain yang kokoh diantara mereka yang sebenarnya memiliki hubungan saling melengkapi
b.  Hubungan Simetris
·       Tipe hubungan ini didasarkan atas persamaan kedua pasangan. Pasangan menurut persamaan lewat karakter saling tukar pesan dan perilaku, dan setiap pasangan memiliki hak untuk memulai suatu tindakan, mengkritik tingkah orang dan memiliki hak suara dalam mengambil keputusan keluarga
c.   Hubungan Paralel
·         Pasangan dengan senang hati mengubah antara hubungan simetris dan pelengkap, ketika mereka mengadaptasikan perubahan dengan situasi
·   Pengubahan ini tergantung pada situasi dan bidang kompetensi pasangan, terdapat perpotongan dan fleksibelitas dalam pola hubungan
·     Tipe hubungan ini dianggap sebagai bentuk yang paling stabil, matang, dan sehat.
*      Peran Informal Keluarga
Peran informal dilihat berdasarkan pada atribut personalitas/kepribadian anggota keluarga secara individual. Pelaksanaan peran informal yang efektif dapat mempermudah pelaksanaan peran formal, contohnya: pendamai, penghubung keluarga, sahabat, penghibur dll.

*      Variabel Struktur Peran
                    I.        Kelas social
                 II.        Bentuk keluarga
               III.       Latar belakang keluarga
                 IV.        Tahap siklus kehidupan keluarga
                    V.        Model peran
                 VI.        Peristiwa situasional  khususnya masalah kesehatan

·         Kelas Sosial
§  Keluarga Kelas Bawah
§  Keluarga Pekerja dan Keluarga Kelas Menengah

þ  Keluarga Kelas Bawah
Ä Peran Perkawinan
Stabilitas peran perkawinan dalam status kelas bawah jauh lebih genting daripada kelas social lainnya, dengan masalah perceraian dua kali lebih besar daripada kelompok kelas menengah. Tingginya tingkat pengangguran pada kelompok masayarakat dengan status social yang rendah merupakan  suatu stressor utama dalam hubungan perkawinan. Dalam kebanyakan keluarga dengan status social yang rendah terdapat suatu demokrasi menyolok menyangkut peran keluarga, atas dasar apa pekerjaan berada didalam atau diluar rumah. Garis kekuasaan yang kokoh ini berfungsi untuk memperkuat jarak emosional pasangan.
Ä Peran Parental
Karena secara khusus kebutuhan efektif dan social tidak dipenuhi oleh suami mereka, mereka membuat pelarian emosional lebih dekat kepada anak-anak sebagai kompetensi terhadap kerenggangan emosional. Disini muncullah suatu kedekatan yang lebih antar ibu dan anak-anak. Focus peranan parenting dalam keluarga miskin adalah terletak pada pencapaian pemeliharan fungsi, menyediakan nafkah bagi anak, menjamin agar mereka makan, istirahat yang cukup. Mandi, dan pergi kesekolah pada waktunya dan terletak pada penegakan aturan dan disiplin dirumah.
Ä Peran Kakak/Adik
Ketika anak telah beranjak dewasa peran seorang kakak dan adik (sibling role) mendapat arti yang penting sebagai suatu “pelaku yang bersosialisasi”, bebeda dengan keluarga kelas menengah. Jika terjadi kegagalan berkomunikasi diantara orangtua dan anak-anak, subsistem peran kakak/adik cenderung mendorong adanya ekspresi posisi terhadap control parental.
þ  Keluarga Pekerja dan Keluarga Kelas Menengah
Ä Menurut Komarovsky (1964 dalam buku fredman), menyatakan semakin tinggi pendidikan suami maka semakin besar keakraban dan keharmonisan dalam perkawinan. Keluarga kelas pekerja cenderung memiliki peran keluarga yang lebih didasarkan pada tradisi dari peran keluarga kelas menengah, suami lebih berkuasa dalam peran sebagai kepala keluarga. Perencanaan dalam keluarga dilakukan secara bersama-sama pada kelas menengah karena status pendidikan mereka.
Ä Keluarga kelas menengah umumnya mengasuh anak merupakan sebuah peran yang dipikul secara bersama-sama, berbeda dengan keluarga pekerja. Kalangan kelas menengah lebih memperhatikan perkembangan psikologis, perbedaan individu, kemandirian dan percaya diri anak mereka, sifat-sifat ini didorong untuk keberhasilan hidup dalam bekerja.
þ  Bentuk Keluarga
Ä Peran dalam  keluarga dengan orang tua tunggal
Peran orang tua tunggal semakin banyak, hal ini disebabkan perceraian, kelahiran diluar pernikahan dan perselingkuhan oleh pasangan. Kebanyakan keluarga dengan orag tua tunggal dikepalai oleh ibu. Dua ciri peran yang menonjol dari keluarga ini adalah:
1.     Peran yang berlebihan dan konflik-konflik peran dan,
2.    Perubahan peran dalam keluarga orang tau tunggal
Ä Peran dalam keluarga dengan orang tua tiri
v  Keluarga dengan orang tua tiri beresiko memiliki masalah serius lebih tinggi dibandingkan dengan keluarga orang tua tunggal. Salah satu alasan utama adalah semakin besarnya kompleksitas yang masuk dalam penyatuan seorang ayah tiri ke dalam sebuah keluarga yang telah terbentuk, ditambah dengan kesetiaan campuran sebagai istri-ibu kepada suami baru di satu pihak dan anak-anak dipihak lain.
v  Ketika orang tua masuk ke dalam suatu hubungan dimana ayah tiri menjadi kepala keluarga yang mana ia bukan orang tua murni, maka akan terjadi perubahan nilai dan aturan yang akan menjadi persoalan.
þ  Latar Bekalang Keluarga
Norma dan nilai sangat mempengaruhi bagaimana peran dilaksanakan dalam sebuah keluarga tertentu. Dalam sejumlah budaya, peran formal keluarga dilaksanakan oleh anggota keluarga besar yang memegang posisi dari keluarga lain. Karena banyak sekali pasangan nikah yang secara kultur bersifat heterogen, sebuah masalah utama dalam tipe keluarga ini biasanya ketidak kongruennya peran, karena perbedaan latar belakang budaya pasangan dank arena harapan terhadap peran yang dimiliki berbeda.

þ  Tahap Siklus Kehidupan Keluarga
   Cara yang digunakan oleh keluarga untuk melaksanakan peran berbeda-beda dari satu tahap siklus kehidupan keluarga ke tahap yang lain. Menjadi orang tua dari seorang bayi harus mampu memberikan perawatan 24 jam, sementara menjadi orang tua bagi remaja yaitu orang tua tidak boleh mengekang melainkan memberikan dukungan karena remaja berbeda dengan bayi.

þ  Model-Model Peran
   Hal yang memberikan manfaat ketika seorang anggota keluarga menunjukkan dan mengalami masalah peran. Dan konflik adalah mengkaji model peran dari anggota keluarga. Hal ini bertujuan untuk menemukan kehidupan awal keluarga, saat seorang individu mempelajari peranannya dan bagaimana pengalaman awal terjadi. Sebagai contoh: orang tua memperlakukan anaknya seperti orang tua mereka memperlakukan mereka dimasa lalu.

þ  Peran Keluarga Selama Sehat Sakit
·         Peran ibu dalam sehat sakit
   Kebanyakan keluarga peran penting tertumpu pada ibu yaitu posisi sebagai istri, pemimpin dan pemberi asuhan kesehatan sehingga sakit yang parah dan berkepanjangan pada ibu dipandang sebagai pukulan yang lebih serius terhadap berfungsinya keluarga bila dibandingkan dengan ketidakberdayaan yang dialami oleh seorang sumi-ayah.
·         Peran memberikan perawatan
  Wanita lebih banyak menerima beban pemberian perawatan kepada orang sakit jauh melebihi pria. Finley (1989) mempelajari alasan-alasan adanya perbedaan gender dalam memberikan perawatan dan menyimpulkan peran pemberian perawatan tsb, seperti peran ibu rumah tangga, peran ini telah dilembangakan dalam masyarakat sebagai pekerjaan kaum wanita.
·         Perubahan selama sakit dan masuk RS
Perubahan peran yang terjadi karena hilangnya atau ketidakmampuan seorang anggota keluarga dibagi menjadi 2:
1.   Anggota keluarga lain memiliki sumber inti dan sumber luar yang memadai sehingga mereka dapat menerima kewajiban peran yang tidak diatur oleh anggota yang sakit.
2.  Mereka kekurangan sumber inti dan sumber luar yang dibutuhkan dan sebagai akibatnya beberapa peran dasar dan penting dalam keluarga tidak dilaksanakan atau tidak memuaskan.
Dengan kata lain keluarga berfungsi secara memadai untuk memenuhi tuntutan situasi atau dapat menarik sumber dan bantuan dari luar guna mengisi kekosongan.

2 komentar: